Jumat, 22 Oktober 2021

Bangku Pelosok


    
    
        Komunitas relawan pendidikan ini berdiri sejak tahun 2017 dan masih eksis di dunia relawan hingga hari ini. desa binaan terakhir yaitu Desa Langkowa, Kec. Tombolo Pao. di komunitas ini aku pertama kali merasakan turun ke desa-desa terpencil dan berbagi ilmu dengan adik-adik. hanya 3 hari 2 malam tetapi itu cukup untuk membawa pulang banyak pelajaran dan menambah keluarga.

        Suhu dingin yang sangat kontras dan suhu yang ada di kota Makassar tidak menyurutkan semangat kakak-kakak untuk tetap berkegiatan. Dingin memang tapi anehnya terasa hangat bersama keluarga baru ini, padahal baru saja bertemu beberapa hari lalu. batas-batas usia benar-benar di pangkas habis disini dan itu merupakan hal baru yang mungkin tidak akan aku temukan di tempat lain.

        Cukup cerita singkat tentang keluarga besar, mari bergeser kepada kondisi adik-adik di desa binaan. Kondisi pendidikan di desa langkowa bisa tergolong menengah menurutku, bangunannya permanen tetapi sangat kecil jika dibandingkan sekolah-sekolah yang ada di perkotaan. Tapi jika berbicara semangat jangan di tanya lagi, mereka sangat antusias akan kedatangan kakak-kakak dari bangku pelosok.
aku tidak memiliki sedikit pun dasar untuk mengajar, bahkan untuk menarik perhatian adik-adik saja rasanya tidak mampu. Untunglah antusiasme adik-adik sangat membantu namun tetap saja ada beberapa adik-adik yang kian berlarian kesana kemari. jujur cukup melatih emosi :D, sekarang jadi tau perasaan para guru waktu sekolah dulu kalau kelas lagi rusuh.

        Aku sendiri menempuh sekolah dasar bukan di perkotaan tetapi cukup maju, yang membuat aku miris sekaligus heran adalah adik-adik di desa langkowa ini bahkan tidak tau dimana letak yogyakarta, entahlah apakah semua adik-adik atau hanya adik kecil yang aku beri pertanyaan ini. oleh karena itu aku menceritakan tentang bagaimana gemerlapnya kehidupan di kota, tentang bagaimana menyenangkannya bertemu teman-teman baru, mendapat pengalaman baru sembari menempuh ilmu, memberi mereka pesan agar tetap melanjutkan pendidikan sehingga kedepannya mungkin mereka yang berada di posisiku. aku tidak lebih baik bahkan tidak baik sama sekali, hanya saja rasanya menyenangkan? bukan, itu tidak bisa mendeskripsikan perasaan ketika aku melihat mereka begitu serius mendengarkan ceritaku tentang bagaimana kehidupan perkuliahan dan kemudian mereka dengan keras berteriak bahwa mereka juga ingin menjalani hal-hal yang aku ceritakan.

        Selama mengajar adik-adik aku bertemu pribadi-pribadi yang tentu saja berbeda-beda. ada yang sangat antusias yang bahkan sudah menghafal nama-nama para relawan bahkan sebelum kami sempat mengenali mereka. ada yang sangat pemalu sampai matanya berkaca-kaca ketika di ajak bicara. ada yang sangat ingin di perhatikan dan selalu mencoba menarik perhatian kakak-kakak relawan. banyak juga bakat-bakat tersembunyi yang tentunya kurang di asah.

        Keramahan warga tidak perlu dipertanyakan lagi, posko cukup bising ketika malam hari datang. selalu dipenuhi dengan gelak tawa dan petikan gitar. terutama bapak dan ibu, ya begitulah kami memanggil pemilik rumah yang telah mengizinkan kami bernaung selama beberapa hari. Jujur terkadang aku penasaran apakah mereka benar-benar maklum dengan kami atau mungkin merasa dongkol ketika kami begitu bising hehe. dan semua terjawab di hari terakhir kegiatan kami, mata bapak dan ibu meneteskan air mata yang mengundang semua orang ikut menangis. hanya 3 hari 2 malam tetapi aku menemukan keluarga dan kampung halaman baru. dan jangan lupakan oleh-oleh hasil panen yang di berikan oleh bapak dan ibu beserta warga untuk kami bawa pulang.

        Satu kejadian yang masih menjanggal di hati sampai hari ini aku menulis, seorang anak bernama Reza, ketika berkunjung ke desa binaan untuk yang kedua kalinya reza langsung menyambut dan memelukku sambil meneriakkan namaku "kak indah, kakak yang lain belum datang?" aku jawab belum, masih dalam perjalanan, aku merasa bersalah tidak bisa mengingat namanya pada hari itu.
Masih begitu banyak cerita di pelosok ini hanya gambaran umum. 

Bergerak dan terus berjuang!         

Rabu, 17 Februari 2021

Review Pemakaian Scarlett 1 Bulan

 

Halooo0, untuk pertama kalinya imo nulis dan upload si blog nih mohon maaf kalau banyak salah tapi imo akan dengan jujur memberikan review tentang produk satu ini. oke lansung aja!


Untuk Scarlett kan ada dua jenis serum, ada yang untuk mencerahkan sama untuk jerawat. dan karena aku lagi pake yang acne maka kita akan review yang acne dulu. aku udah make sekitar sebulan dan aku akan menjelaskan gimana pengaruhnya efeknya dan bukan apa kandungan dari scarlett ini atau cocoknya di kulit apa aja.

aku hanya akan membagikan pengalaman aku selama sebulan aku pakai serum ini. sebelum itu kulit aku ini jenis berminyak, tapi gak berminyak banget. cuma di daerah T zone aja. muka aku itu gampang jerawatan tapi gampang kempes juga cuma akhir-akhir ini munculnya barengan dan bekasnya gak hilang-hilang. terutama di daerah dahi. maka dari itu aku coba pake serum scarlett karena udah terbukti aman dan kata temen-temen yang pake juga ampuh.

untuk harga bagi aku yang mahasiswa termasuk agak mahal yah hehe.

jadi serum ini bentuknya cair dan aromanya juga enak gak menyengat sama sekali, awal aku aplikasiin itu dia gak lengket dan cepet nyerap juga di kulit dan kalau di bawa tidur nyaman aja gitu ga bikin muka kalau sentuhan sama bantal jadi kayak lengket gitu lah. karna aku juga baru pake ini sebulan jadi hasilnya belum keliatan banget tapi yang paling aku suka adalah ketika aku ada jerawta baru yang merah-merah gitu bahkan ada yang bernanah kalau malamnya di pakein serum paginya auto kempes. dan jerawat-jerawat di pipi juga mulai hilang sama bekas-bekasnya.

paling parah sekarang itu di dahi, kempes satu eh numbul lagi tapi sejauh ini aku cocok-cocok aja gak ada reaksi alergi kayak kemerahan dan gatal. aku rasa cukup sampai sini. nanti aku akan update pemakaian setelah 3/4 bulan lengkap dengan foto before after. Terima Kasih <3


Bangku Pelosok

                    K omunitas relawan pendidikan ini berdiri sejak tahun 2017 dan masih eksis di dunia relawan hingga hari ini. desa binaan...